Popular Posts

Tuesday 4 January 2011

HILANGNYA RUH PENDIDIKAN

pendidikan adalah poros utama untuk menjadikan bangsa ini lebih maju. seiring berjalannya waktu, pera pemimpin kita mencoba berbagai konsep yang paling tepat untuk pendidikan di iniodnesia. hal ini terbukti dengan adanya berbagai kurikulun yang siring silih berganti, seperti kurikulum 94 sampai sekarang yang kita terapkan sekarang kurikulum KTSP.

dalam asumsi masyarakat kita, berpandangan tentang dunia pendidikan ini sebagai alat untuk mendapatkan pekerjaan, ataupun yang berhubungan dengan uang. dari asumsi ini menurut saya justru akan menmbah polemik dari dunia pendidikan itu sendiri, yakni terciptanya generasi bangsa yang pragmatis. institusi pendidikan seharusnya mampu mengarahkan anak didiknya pada suatu pemikiran yang lebih luas. lebih luas disini mengandung arti bahwa pendidikan itu tidak mandek pada formalitas selembar ijasah ataupun pangkat sebagai hasil dari ijasah itu sendiri. makanya, sedikit demi sedikit harus kita mulai agar dunia pendidikan ini menjadi lembaga pendidik ang sebenarnya.

dari asumsi diatas akan menimbulkan sebiah efek yang sangat tidak baik, yakni ada jual beli dilingkungan pendidikan itu sendiri, lenbaga pendidikan tidak lagi pada fungsinya melainkan menjadi alaihy fungsi yang dalam bahasa kasar dapat kita katakan sebagai pasar. mengapa demikian ????? bahwa instyitusi pendidikan sekarang hanya mengatasnamakan sebuah konsep konsep tatepi endingnya adalah sebuah proyek untuk mereka yang mempunyai wewenang dan kebijakan. hal ini terbukti dengan diusulkannya adanya BHP dalam dunia pendidikan. hal lainj yang lebih meyakinkan pernyataan saya adalah adanya TABUNGANKU yang baru baru ini di louncingkan, adalah benytuk dari penyalah gunaan wewenang yang seakan baik untuk masyarakat tetapi justru menguntungkan "mereka mereka".

yang harus diperhatikan adalah masyarakat kita. kenyataan bangsa ini cenderung masyarakatbya adalah dalam kelas menengah kebawah. artinya kebutuhan masyarakat tetang pendidikan ini masih menjadi hal yang teramat mahal, sehingga banyak remaja yang mempunyai potensi harus menunda bahkan tidak sama sekali menicipi nikmatnya mengecam dunia pendidikan. asumsi masyarakat bahwa pendidikan ini mahal yang itu akan mengakibatkan asumsi asumsi masyarakat seperti yang saya ungkapkan diatas. dari sinilah menjadi sebuah paradigma bahwa pendidikan atau sekolah adalah sarana untuyk cari duit.

langkah lucunya bangsa ini, akankah kita menikamti nikmatnya makan ketika kenyataan bangsa sedemikian parahnya. akan kah kita bisa tidur nyanyakl disaat nasib bangsa ini semakin tidak jelas arah tujuannya.

pendidikan seharusnya menjadikan manusia itu bisa mgerti dengan sesama manuaia, bukan palah kita menjadi dingin dan cenderung individual. ya inilah, yang kita sebut dengan ruh pendidikan, sebuah sepirit untuk menjadi satu, mngedepankan integritas dan membangun bangsa bersama sama demi terciptanya baldatun thoyibatun wo rorrobun ghofur.

pendidkan sekarang telah banyak menciptakan kader yang cerdas, kader yang pintar tetapi tidak mempunyai ruh pendidikan dalam hatinya. dari kondisi yang demikian, sehingga rasa nasionalisme akan berkurang hnaya demi kepentingan pribadi.

untuk lebihnya dapat kita diskusikan lain  kali ...................... wassalam.

No comments:

Post a Comment