Popular Posts

Sunday 27 September 2015

Sejarah Singkat dan Profil Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien Jangkrikan Kepil Wonosobo


YAYASAN PONDOK PESANTRENDAN MADRASAH DIINIYAH
 ROUDLOTUL MUTTAQIEN
DESA JANGKRIKAN KEPIL WONOSOBO JAWA TENGAH

A.    Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien
     
          Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien Desa Jangkrikan Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo berdiri Tanggal Dua Lima Maret Seribu Sembilan Ratus Enam Puluh Dua bertepatan dengan Tujuh Belas syawal 1381 H oleh Kyai Syamsudin.

        Pendirian Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien ini di mulai dengan adanya seorang santri yang setiap malam menginap di rumah Kyai yang ingin memperdalam ilmu agamanya.Santri tersebut bernama Karjan yang berasal dari Desa Dempel Kecamatan Kalibawang.Beberapa hari kemudian diikuti oleh santri kedua yang menginap di rumah Kyai Syamsudin yaitu Mahrul.Adapun perkembangan Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien dapat di gambarkan sebagai berikut;

1.      Era Kyai Syamsudin

Pada masa Kyai Syamsudin,Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien menggunakan sistim pembelajaran dengan ‘ sorogan’.Hal ini mampu di lakukan karena santri yang belajar pada masa ini relatif sedikit,dan masih mampu di tangani oleh Kyai Syamsudin sendirian.Kyai Syamsudin inilah peletak kerangka pembelajaran Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien,baik untuk santri Pondok maupun untuk santri tarekat.Kyai Syamsudin Wafat pada Tahun Seribi Sembilan Ratus Tujuh Dua.

2.      Era KH.Zuhri Syamsudin

     Perkembangan Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien pada masa KH.Zuhri Syamsudin sudah berubah system pembelajaran dengan sistim Klasikal/ bandungan. Pelaksanaan pembelajarannya pun sudah di tangani oleh beberapa Ustad yang merupakan alumni pondok pesantren Roudlotul Muttaqien untuk mengabdikan ilmu  yang telah dipelaqjari sambil nmemperdalam sejarah individual kepada  k h.zuhry  syamsudin.
 Sebelum beliau wafat, beliau sempat nmengubah pondok pesantren menjadi serbuah yayasan podok pesantren Rodlotul Muttaqien. K h. zuhry samsudin wafat pada tanggal 08 februari 2000 lima.

3.      Era kyai Achmad Machin, kyai Muhammad ‘Atiq, kyai Muhammad Hatak al Aji, kyai Ahcmad Fadlun, kyai Muhammad Imdad Zuhry.

Pada era ini telah berdiri pondok pesantren Roudlotul Muttaqien  sebagai yayasn pondok pesantren Roudlotul Muttaqien, sehingga pemerintah menaruh kepercayaan yang tinggi kepada yayasan pondok pesantren Roudlotul Muttaqien untuk bekerja sama denagan departemen agama kabupaten wonosobo. Untuk menyelenggarakan kelompok belajar paket B. untuk para santri.  Bekerja sama dengan SMK N 1 Kepil, dan dengan dinas pertanian wonosoobo untuk menyelengarakan  pelatihan agrobisnis dan perikanan untuk para santri ..
 Adapun siistem pembelajaran kapada para santri,  dengan menggunakan system klasikal dengan madrasah diniyah Roudlotul Muttaqien dan pertemuan berkala untuk para santri tarekah.



B.       VISI DAN MISI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL MUTTAQIEN

 dalam rangka meningkat kan santri demi terwujudnya santri yang ideal, brpengatahuan luas, berkepribadian, berakhlak mulia, memiliki ketrampilan, sehingga dapat pula mencukupi dirinya sendiri secara mandiri dan apabila dibutuhkan bisa memberikan manfaat untuk kemaslahatan  umat.

1.      Visi

Unggul dalam mengaplikasikan  nilai nilai  islam ala ahli sunnah wal jamaah  secara nyata. Mewujudkan  terbentuk nya pribadi  santri yang sholih secara social dan secara spiritual.

2.      Misi

Untuk dapat mewujufkan visi tersebut  pondok pesantren memiliki misi sebagai berikut:

a.       Membantu pelaksanana pembangunan nasional dalam peningkatan sumber daya manusia yang berwawasan luas, memiliki kesadaran  dalam kiprah, fungsi dan peranya.
b.      Menciptakan proses pembelajaran pada pondok pesantren  secara dinamis , progresif dan kondusif melalui diniyah, ilmiah dan ukhuwah.
c.       Mewujudkan penerapan nilai nilai islami secara spiritual dan social, melalui tarekah.
d.      Mengaktualisasikan  nilai nilai mutiara pesantren sebagai insan  kamil dalam mewujudkan  islam rohmatal lil ,alamin


3.      Tujuan

Ø  Terciptanya individu yang solih secara social dan solih secara spiritual.
Ø  Terciptanya individu yang menjadi ahli dalam dzikir dan profesional dalam bidang nya.
Ø  Terciptanya individu teguh dalam memegang prinsip kebenaran
Ø  Terciptanya individu yang berani menyampaikan kebenaran dan mempunyai keberanian dalam mencegah kemungkaran
Ø  Terciptanya individu yang mandiri dan bermanfaat bagi sosial .


C.    TUJUAN PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL  MUTTAQIEN

            Seiring  dengan perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan  tekhnologi dan  kerasnya arus  budaya barat yang seolah tak terbendung  dewasa ini, pondok pesantren  mengalami  tantangan yang semakin berat dan semakin kompleks. Karena itulah pondok pesantren  harus berbenah diri untuk  mengembangkan fasilitas, sarana, prasarana,  metode, strategi serta orientasi ke depan dengan tetap memegang kaidah, memegang tradisi lama yang masih relevan dan mengembangkan  satu tradisi baru yang lebih baik, yang dimiliki  dan dikembangakan oleh pondok pesantren saat pada masa lampau dan masa kini.
            Pondok pesantren roudlotul muttaqien tidak bisa lepas dari pengembangan tersebut.  Pada dasarnya pondok poesantren  secara umum dalam mendidik para santri untuk menjadi orang yang kuat beragama dan seimbang dalam hidupnya. Sehingga dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT, memerlukan pengetahuan sebagai  dasar  perbuatanya tersebut,
 oleh karena itu para santri harus mengerti ilmu ilmu agama,  agar mereka dapat beribadah kepada Allah SWT, tidak taklid secara buta.
             Pendidkan dan pengajaran  pada pondok pesantren roudlotul muttaqien bertujuan untuk menghantarkan para santri untuk mengerti dan mengamalkan ajaran ajaran  agama islam sedang pendidikan dan pengajarannya diwujudkan dalam bentuk ‘pengemblengan’ mental agama untuk mendidik agar para santri lebih dekat dengan Tuhan Nya.


D.    JENIS PENDIDIKAN  DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL MUTTAQIEN

Adapun jalur pendidikan  yang  diselengarakan oleh pondok pesantren roudlotul muttaqien yaitu:

1.      Pendidikan formal / sekolah

Kegiatan pengembangan  sumber daya manusia melalui  pendidikan dilaksanakan melalui dua bentuk, yaitu lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan non formal.

Dalam penddidikan  formal pesantren Roudlotul Muttaqien  jangkrikan, kepil, woonosobo, jawa tengah tidak mendirikan  sekolah formal sendiri, namun memanfaatkan sarana dan prasarana  yang telah disediakan  oleh pemerintah  yang berupa SMK N 1 Kepil yang letaknya  sekitar 100 km  dan SMP PGRI Kepil yang letaknya tidak jauh dari lokasi pondok pesantren RToudlotul Muttaqien jangkrikan kepil wonosobo.
Dalam rangka meraih predikat penyetaraan ijazah yang formal, pesantren Roudlotil Muttaqien, melaksanakan penyelenggaraan kelompok belajar paket B setara MTs. Hal ini dilaksanakan dalam rangka memberikan penyuluhan kepada setiap santri supaya dapat melanjutkan pendidikannya  pada sekolah dijenjang selanjut nya.
Dari sisi lain dapat diketahui bahwa perhatian para pendiri dan pengasuh pondok pesantren dan pemimpin masyarakat dalam meningkatkan taraf berfikir masyarakat cukup besar, disamping juga telah turut membantu peemerintah setempat dalam mengadakan sarana pendidikan.
Dalam kaitanya dengan pendidikan formal ini pondok pesantren Roudlotul Muttaqien tidak mengadakan penyelenggarakan sekolah sendiri, akan tetapi untuk tingkat SLTA dan SMP. Pondok pesantren Rodlotul Muttaqien menampung para santri yang sedang belajar di SMK 1 Kepil dan SMP PGRI

2.      JALUR PENDIDIKAN NON FORMAL ATAU PONDOK PESANTREN

Dalam rangka memaksimalkan pondok pesantren sebagai  bagian dalam usaha ikut  mencerdaskan masyarakat, pondok pesantren juga mendirikan madrasah madrasah diniyah.  Sekolah sekolah tersebut  didirikan di desaa jangkrikan dimana pondok pesantren dberdirri.
 Madrasah di kelola pondok pesantern Roudlotul Muttaqien yaitu madfrasah diniyAH Roudlotul muttaqien yang terdiri 3 tingkatan  yaitu timgkat ibtisanawiyah dan aliydaiyah, aliyah.
Pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang teratur tapi tidak mengikuti peraturan peraturan yang ketat segai mana yang berlaku dalam pendidikan formal.
Dalam pendidikan dipondok pesanten roudlotul muttaqie tersebut terdapat 2 sistem pendidikan yaitu system sorogan dan klasikal.System sorogan yaitu system dimana setiap santerimendatangi kyi atau guru untuk meminta pengertian tentang pelajaran atu kitab yang dikaji.Adapun kitab yang dikJI  tafsir jalAalain yang dikarang oleh jalaludin ibnu rohman dan jalalaludin ibnu Muhammad makali, tauhid yang dikarang oleh Muhammad dasuki, fiqih yang dikarng oleh syech syamsuddin, tasawuf dengan kitab ikhya’ ulumuddin oleh al ghazali, sedangakan wktunya setelah sholat fardhu kecuali pada hari jum’at ditiadakan.
Sisten klasikal ialah  suatu system diaman sejumlah santri berkumpul dalam suatu ranagan untuk menerima pelajaran sesuai  dengan tingkatan nya pelaksanaan sisitem ini dimulai pada pukul 3 sore sampai  lima soer wib system ini dinamakan madrSAH DIniyah.Adapaun pelajaran yang diberiak pada system ini meliputi bahasa arab< nahwu, shorof, muthola’ah , muhadasah dan insak> , hadist, musthoalh hadis mantiq atau logika, akhlaq tuhid, ilmu tjwid kkesenian dan ketrampilan.
Secara rinci kurikulum dari pondok pesantren roudlotul muttaqien yang merupakan lembaga yang membuka program kajian kitab untukmengkaji dirosah islamiyah  yang dikhususkan  untuk santri  yang  tidak menempuh pendididkan formal.
 Secara umum  istialah santri atu pelajar yang tinggal di pondok adalah santri pondok slaf.  Dalam sisitem nya diadakan  pegelompokan  siswa yang  terdiri  dari 3 kelas 1, kelas 11, kelas 111 dalam menentukan pengelompokan disesuaikan  dengan kemampuan santri yang dalam hal ini  diadakan seleksi untuk menentukan  tingkat dirosah  kelasnya.
 Adapun dirosah  yang diajarkan  atau dikaji  dikelas 1 antara lain:
1.      Fikih; safinatun najah,  alghoyah wataqrib,  I’anatut tholibin.
2.      Ahklaq: ta’limul muta’alaim, ahklakul banain.
3.      Sorof amtsilatut tasrifiyah
4.      Bahsa arab:  mufradah, muhadasah.
5.      Tajwid:  hidayau sibyan,  tuhfstul  atfal.
6.       Tafsir al qur’an : tafsir al ibris, tafsir al jalalain.
7.      Nahwu: jurumiyah, imriti.
Sedangkan dirosah  yang dikaji  dikelas 2 antara lain:
1.      Fikih: fathul mu’in, bulughul maram
2.      Akhlaq: akhlaqul banain
3.      Shorof: ;aqidatul  jalal, Qowa’idun al shorfiyyah.
4.      Bahasa arab: mufrodat, muhadasah
5.      Ilmu tajwid:  hidayatul mustafid,  ghoroib al qur’an
6.      Tafsir al qur’an: tafsir al jalalain alnjutan
7.      Nahwu: qowa’id alghoh, mutammimah.
Sedangkan disosah yang dikaji  di kelas 3 anatara lain:
1.      Fiqih dan ushul fiqih: sulam taufiq, minhajul qowim, sulam annajah,  fathul mu’in, al muhadhat,  mabadiul awaliyah.
2.      Balaghoh: mantiq, jawahirul maknun.
3.      Ulumul qur’an:  hidayatul mustafid, jazariyyah, mutholah al hadist, ilmu tafsir, fathul hadi,  risalah al quro wal hufadz
4.      Akhlaq:  tahliyah
5.      Hadist: musholahul hadist, riyadhus sholihin,  durotun nasihin.
6.      Faroid: ‘addatul faridl
7.      Tasawuf: bidayatul hidayah,  mau’idotul mukminin.

Adapun bentuk bentuk kegiatan yang telah tertulis diatas antara lain:
                                   
1.      Bidang khitobah /orasi
Khitobah merupakan kegiatan  untuk melatih para santri  dalam menyampaiakan pendapat, pikiran pikiran maupun ide ide dihadapan orang lain dalam entuk ceramah atau pidato. Yaitu dengan prosedur rangkaian acara:

a.       Pembukaan
b.      Pembacaaan gema wahyu ilahhi dan sari tilawah
c.        Pembacaaan sholawat nabi
d.       Pembacaan tahlil
e.        Sambutan atas nama panitia
f.       Istirahat yang di isi oleh grup kesenian rebana oleh para santri
g.      Pidato pidato
h.      Pengumuman
i.        Mau’idhotul hasanah
j.        Do’a dan penutup.

2.       Hafalan al qur’an/ tahfididzul qur’an

Kegiatan tahfidzul qur’an  merupakan usaha untuk melatih para santri agar memiliki kemampuan  dalam menghafal sekaligus  memahami ayat ayat yang terdapat  dalam al qur’an serta menumbuhkan  rasa tanggung jawab dalam upaya melestarikan  aq qur’an

3.       Bidang kajian kitab

Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan kajian  kitab, dilakukan  dengan dua cara yaitu:  cara bandongan dan sorogan

Adapunkajian kajian yang  dilaksanakan di pondok pesantren Roudlotul Muttaqien  anatara lain sebagai berikut:

a.       Kajian malam hari
b.       Kajian ba’da ashar
c.       Kajian ba’da subuh
d.       Kajian khusuu al qur’an

e.        Pembacaan al barzanji

No comments:

Post a Comment