Popular Posts

Sunday 20 September 2015

MAKALAH ANALISA PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pembelajaran menurut UU SPN No 2 tahun 2003 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan beajar. Pembelajaran mempunyai 2 manfaat dan karakter. Pertama, dalam proses pembelajaran proses mental siswa dilibatkan secara maksimal, maksudnya siswa tidak hanya mendengar dan mencatat melainkan juga harus berfikir. Kedua dengan pembelajaran akan terbangun suasana dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus, yang bertujuan untuk meningkatkan berfikir siswa sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
PKn dimaknai sebagai pendidikan nilai dan pendidikan politik demokrasi. Hal ini mengandung konsekuensi bahwa dalam hal perancangan pembelajaran PKn perlu mempertahatikan karakteristik pembelajaran PKn itu sendiri. Dalam standar isi 2006 dijelaskan bahwa PKn persekolahan atau mata pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Untuk anak-anak MI, pembelajaran materi PKn dapat diawali dengan memperkenalkan mereka pada sejumlah aturan-aturan hidup yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan madrasah, dan lingkungan masyarakat sekitar. Pengenalan terhadap keberadaan aturan- aturan tersebut hendaknya diarahkan pada tumbuhnya kesadaran pada diri anak tentang perlunya aturan dalam kehidupan kita. Perlu diperhatikan bahwa di kelas rendah, mengingat kemampuan berpikir anak masih bersifat holistik, maka pembelajaran hendaknya lebih banyak pada upaya pembiasaan.
BAB  II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Analisa Pembelajaran
Analisapembelajaran  adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran yang digunakan, termasuk tujuan-tujuan pembelajaran,tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,lingkunganpembelajaran dan pengolahan kelas.
B.     Model-model pembelajaran
Model pembelajaran PKN merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh Guru  membantu, membimbing,maupun memotifasi siswa mempelajari suatu materi tentang kewarganegaraan dalam suatu proses yang dirancang secara sistimatis mencakup segala kemungkinan yang terjadi.dalam hal ini guru haruslah berpengalaman  sehingga dengan mudah dapat mengatasi permasalahan yang munul diluar perencanaan.pembelajaran.ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif penyelengggaraan pembelajaran PKn.
1.      Contextual Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memehami makna materi pelajarn yang bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinyadan mengaitkan materi tersebut dalam konteks sehari –hari.Sehingga siswa  memiliki pengetahuan dan ketrampilan  - Perbedaan pembelajaran tradisional(Konvensional) dengan pembelajaran kontekstual.
Perbedaan model CTL dengan Tradisional

No
CTL
Tradisional
1.


2.


3.



4.
Menyadarkan pada memori spasial (pemahaman)

Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa

Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran

Pembelajaran Terkait dengan kehidupan nyata atau masalah yang disimulasikan.
-          Menyadarkan pada hafalan

-          Pemilihan Informasi ditentukan oleh guru

-          Pembelajaran sangat Abstrak

-          Memberikan tumpukan informasi kepada siswa.

-          Pengertian CTL
Pembelajaran atau pengajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pembelajaran yang mempelajari dengan mengaitkan konteks kehidupan sehari-hari.
-          Komponen CTL
a.       Membuat hubungan yang bermakna (Making meaning full connection)
antara sekolah dan konteks kehidupan nyata,sehingga siswa merasakan bahwa belajar penting untuk masa depan.

b.      Melakukan pekerjaan yang siknifikan (doing signifikan work).
Pekerjaan yang memiliki suatu tujuan dan kepedulian terhadap orang lain.
c.       Pembelajaran mandiri (Self regulated learning) yang membangun minat individu siswa untuk bekerja sendiri atau pun kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna.
d.      Bekerja sama(collaboration) untuk membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok.
e.       Berfikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking) Siswa diwajibkan berfikir kritis dan kreatif dalam pengumpulan analisa dan sistensa data.
f.       Pendewasaan individu (nurtuning individual) dengan mengenal memberi perhatian mempunyai harapan tinggi terhadap siswa dan memotifasi.
g.      Pencapaian standar yang tinggi (reacing high standarts) melalui pngidentifikasian tujuan dan memotifasi siswa untuk mencapainya.
h.      Menggunakan penilaian Autentik yang menentang siswa untuk menggunakan informasi akademis baru dan ketrampilanya kedalam situasi nyata untuk tujuan yang signifikan.
-          PAKEMI dan CTL dilaksanakan :
a.       Agar siswa aktif
b.      Agar siswa kreatif
c.       Agar pembelajaran Efektif
d.      Agar pembelajaran menyenangkan
e.       Agar Islami
2.      Belajar Kooperatif dan Kolaboratif

-          Belajar kooperatif adalah belajar dengan cara bekerja sama untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
-          Adapun Ciri-ciri model ini antara lain :
a.       Belajar dalam suatu kelompok dan memiliki ketergantungan dalam proses belajar dan penyelesaian tugas kelompok mengharuskan semua anggota kelompok semua kerjasama.
b.      Masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang disepakati.
c.       Dalam mengimlementasikanya ada tiga bentuk, yaitu student Team Achiemvement Division (STAD), Jigsaw, dan Team Games Tournamen (TGT).
Dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan dan kegagalan siswa lain tidak mempengaruhi hasil belajar mereka, dalam pembelajaran koperatif,interaksi,ditandai dengan tujuan saling tergantung pada individu yang lain.Tujuan besama yang baik dan positif dapat diterima oleh semua anggota kelompok.
3.      Generatif Learning
Pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan sendiri makna dari infomasi yang diperoleh.
-          Komponen-komponen dalam generatif learning :
a.       Proses motifasi
b.      Proses belajar
c.       Proses penciptaan pengetahuan
d.      Proses generasi dengan jenjang coding (membuat judul atau sub judul)
e.       Organization (Membuat garis besar,rangkuman,diagram)
f.       Conceptualization ( Memparafrasekan memberikan pelajaran)
g.      Integration (memberikan contoh,menghubungkan dengan pengetahuan atau pengalaman sebelumnya,membuat analogi membentuk sitensis.
h.      Translation (membuat evaluasi,pernyataan,analisis,unsur membuat kesimpulan.
4.      Model Diskusi Kelompok
Model ini dimaksud untuk membangun kerjasama individu dalam kelompok, kecakapan analitis, dan kepekaan sosial, serta tanggung jawab indvidu dalam kelompok.
-          Langkah-langkah penerapan model pembelajaran :
a.       Membagi siswa dalam 4-5 kelompok sesuai kebutuhan
b.      memberi bacaan untuk masing-masing kelompok
c.       meminta siswa untuk mendiskusikan bacaan
d.      setiap kelompok menunjuk juru bicara
e.       Mmpresentasikan hasil diskusi
f.       kelompok lain bertanya /amenanggapi.
5.      Model induktif
Pendekatan Induktif adalah pembelajaran dengan penyajian bahan ajar dimulai dari contoh kongkrit yang mudah dipahami.
Menurut Purwanto (2002:41) kebenaran kesimpulan yang disusun secara induktif ditentukan tepat tidaknya (resepretatif tidaknya) contoh yang dipilih.
6.      Model Ekspositori
Pendekatan Espositori merupakan suatu pendekatan yang ditinjau dari interaksi guru dan siswa.Dalam pendekatan ini semata-mata siswa tinggal menerima apa yang disajikan oleh guru, jadi guru telah mempersiapkan dan memperencanakan secara sistimatis sehingga siswa dapat menerima dengan mudah apa yang disampaikan.
7.      Model pendekatan proses
Dalam pendekatan proses guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang berfariasi sehingga siswa terlibat secara aktif dalam berbagai peengalaman.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran  pendekatan proses :
a.       Mengamati,mengklasifikasi,mengenal,dan merumuskan masalah
b.      Mengumpulkan,memnganalisis dan menafsirkan data
c.       Meramalkan gejala yang mungkin terjadi
8.      Model Numberd Head Together (NHT)
Model ini berusaha mendeskripsikan hasil penerapan  metode pembelajaran kooperatif model numberd head together ( kepala bernomor) Model ini mengedepankan pada aktifitas siswa dalam mencari,mengolah dan melaporkan informasi dan dipresntasikan didepan kelas.
-          Langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membagi kelompok
b. masing –masing siswa dfalam kelompok diberi nomor
c. Mengubah posisi kelompok
d. Menyusun materi
e. Memprestasikan
      9.   Model Peta konsep
            Model ini menuntut daya kreatifitas dan kemampuan untuk mensistematiskan konsep-kosep utama yang saling berkaitan dengan memberikan tanda panah atau garis yang memiliki arti hubungan antara konsep tersebut.
-          Langkah-langkah penerapan model peta konsep
a. memberi bahan bacaan pada siswa
b. berdiskusi bahan bacaan tersebut
c. memilih kata kunci atau konsep-konsep utama
d. Tuangkan kata kunci /konsep utama dalam bagan yang menghubungkan 
konsep utama
e.Menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan garis
f.Bunyikan atau beri label pada garis tersebu
     10.  Model bermain peran
        Bermain peran adalah pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa  dalam menemukan jatidirinya dalam lingkungan sekolah, keluargamdan lingkungan masyarakat.Banyak manfaat dari bermain peran ini yaitu sebagai sarana untuk menggali perasaan siswa,menggali ketrampilan, memecahkan masalah dan mendapat kan inspirasi dan pemahaman yang dapat mempengaruhi sikap, nilai dan persepsinya.untuk memahami isi pelajaran yang dipelajari.
    11.  Model simulasi sosial
    Dalam model pembelajaran simulasi sosial menganggap siswa sebagai suatu sistemsebagai suatu sistem yang dapat mengendalikan umpan balik.
-          Fungsi model pembelajaran simulasi sosial :
a.       Menghasilkan gerakan /tindakan yang diinginkan
b.      Membandingkan kesesuaian tindakan dengan rencana yang ditetapkan ( mendeteksi kesalahan)
c.       Memanfaatkan kesalahan untuk mengarahkan kepada jalur yang semestinya.
     12.  Obsevasi
Obsevasi (Observation) sebagai pengamatan yang dilakukan secara langsung dan teratur guna untuk menerima segala macam pengetahuan yang ada dalam pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
-          Tujuan Observasi
a.       Terampil mengamati gejala-gejala sosial dilingkunganyan
b.      Memiliki kemampuan mencatat gejala pengamatan
c.       Memiliki kepekaan terhadap peristiwa sosial yang terjadi disekitarnya.
d.      Memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.










 







BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
            Metode pembelajaran yang bisa digunakan disekolah sebenarnya sangat beraneka ragam dan memiliki banyak sekali manfaat dan tujuan masing-masing. setiap model pasti memiliki kelebihan dan kekurangn. kekurangan dalam model pembelajaran  sangat mungkin berasal dari pendidiknya tetapi jika pendidiknya bisa mnguasai model tersebut maka kekurangan itu bisa diminimalisir.
            Metode pembelajaran baik individu maupun kelompok sangat  mungkin digunakan dalam  kelas ,  dalam  model pembelaran simulasi sosial ini menekankan agar siswa mampu menjadi aktif dan guru hanya memberi umpan. Setiap siswa diajak untuk bisa mengendalikan umpan tersebut dengan baik.

















DAFTAR PUSTAKA

Kansil Christine, C.S. 2005.Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan tinggi.Jakarta:Penebar Swadaya
Dede Rosyada. dkk, 2004. buku panduan Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Jakarta :ICCE UIN Syarif Hidayatullah
Etin Solihatin. 2007 Coorperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS JJAkarta : bumi Aksara.
Mimin  Haryati 2008 Model dan Teknik penilaian pada tingkat satuan pendidikan Jakarta : GP Press
Trianto 2007 Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek.Jakarta:Prestasi pustaka.


No comments:

Post a Comment