Popular Posts

Tuesday 23 November 2010

ANALISIS KEBANGSAAN

 kesadaran bahwa kita adalah warga negara yag harus selalu menjaga kesatuan dan kesatuan adalah tekad yang harus selalu exis dalam sanubari kita yang paling dalam. rasa nasionalisme adalah iman kita sebagai warga negara yang dengan ini kita harus menjaga dan selalu menjaga akan keimanan ini.
yang paling mengherankan adalah, apabila rasa nasionalisme itu kini talah hilang jauh kemana, ruh yang namanya nasionalisme itu trelah hilang ditelan masa atau bahkan tenggelam da menjadi mayat hidup karena dilanda tsunami(dalam bahasa lucunya). banyak diskusi yang telah membicarakan adanya hal ini yakni merosotnya rasa nasionalisme kita dalam berbangsa dan bernegara. kalau kita tinjau lebih luas, bahwa hilangnya rasa nasionalisme dan kebanggaan kita sebagai warga negara adalah terletak pada ekonomi rakyat. dara satu sumbu ini akan menjadi banyak cabang yang kian meluas hingga pada akhirnya tumbuhnya benih benih racun yang akan menghancurkan negara ini.
pendidikan nasionalisme yang dijalankan oleh insitusi pendidikan telah gagal membawa kader bangsa pada level tersebut. sehingga dari situlah dari insitusi pendidikan lah muncul sebuah paradigma yang sekian lama akan membahayakan. hal ini dapat kita lihat, fakta yang ada di lembaga pendidikan kita adalah pendidikan memberikan contoh kepada peserta didiknya terkait dengan sebuah pekerjaan yang itu dihasilkan dari selembar formalitas, sebut saja dengan nama ijazah. dari fakta ini, maka akan menciptakan sebuah pendapat dan opini baik dari peserta didik nya maupun dari masyarakat "maka dari pendidikanlah kita akan menjadi orang yang kaya". hal ini tidak cukup pada itu tok,melainkan justru akan menjadikan paradigma dalam diri individu untuk tidak membaca keadaan sosial tetapi justru untuk mementingkan kepentingan pribadi.
bahkan fakta hari ini mengapa rasa nasionalisme kita telah sedikit demi sedikit hilang. kita dapat melihat dimanapun dan oleh siapapun. yaitu ketikan pendaftaran CPNS di masing masing lembaga. hal ini menunjukan bahwa niatan yang semula  adalah sebgai pahlawan tampa tanda jasa kini telah dijadikan sebagai profesi yang ujung ujungnya adalah ekonomi. jika kita ingin melihat para sebuah refrensi dalam salah satu kitab, yakni, al ilmu nurun. "bahwa ilmu adal nur, dan nur itu adalah hal yang suci maka tentunya penyampaian atau transfer yang dilakukan juga dengan kondisi yang ikhlas tampa tendensi apapun. dari sinilah tidak mustahil jika anak didik yang kita didik ketika menjadi seseorang yang cerdas justru tidak menciptakan efek yang positif bagi kehidupan bangsa dan negara tetapi justru sebaliknya. (renungkan sendiri).
hal yang lain yang kiranya perlu adanya reformasi secara total untuk menciptakan kepribadian baik adalah sistem yang telah mengikat kita untuk tidak berbuat baik dalam kehidupan sehari hari. herannya lagi adalah, bahwa sistem yang sedemikian inilah yang justru menjadi kebanggaan dan tidak adanya keinginan untuk segera mereformasinya. hal ini dapat kita lihat dari pemilihan dewan negara yang tidak melihat pada skill dan kapabilitas melainkan dikarenakan faktor kebutuhan. yakni kebutuhan uang karena kemiskinan masyarakatnya. dengan demikian akan mustahil jika negara ini akan menjadi negara yang mengayomi rakyat sesuai degan amanah dari pancasila dan UUD 45.
maka kiran nya marilah kita bersama sama , tetep menjaga rasa keimanan kita sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan demi terciptanya negara yang adil dan makmur di negara kesatuan republik indonesia ini. dengan meletakkan sebuah niat yang baik, bahwa pendidikan adalah sebagai sarana untuk menjadikan kita lebih manusia dan untuk mengemban amanah yang kita terima yakni sebagai seorang kholifah dalam melestarikan dunia ini. jangan sampai kita terlena yang itu akan memgakibatkan orang lain celaka dikarenakan kecerobohan kita. 
hidup indonesia, dan kita junjung nilai nilai pancasila dan undang undang 45 .

salam perjuangan
(samsul arifien)
mahasiswa fakultas komunikasi dan sosial politik
universitas sains al-qur'an (unsiq) jawa tangah di wonosobo

LEMAHNYA DUNIA PENDIDIKAN DALAM MECIPTAKAN KADER BANGSA

sosok seorang pemimpin adalah sosok yang sangat mempunyai peran yang paling penting dalam berjalannya organisasi maupun instansi yang lain. banyak pengertian dengan pemimpin maupun kepemimpinan, tetapi yang jelas bahwa krepemimpinan adalah sebuah perilaku atau aktifitas yang bertujuan mempengaruhi orang lain guna untuk mencapai tujuan bersama. seorang pemimpin pun tidaklah cukup hanya karena mempunyai intlektual yang hebat, harta yang banyak tetapi seorang pemimpin juga harus mempunyai daya angooooooooon terhadap raknyatnya, seperti yang dikatakan oleh sastrawan indonesia Mh ainunnajib. daya angon adalah sebuah perilaku atau sikap yang mampu mengayomi seluruh rakyatnya secara universal, bukan atas nama golongan maupun pribadi nya sendiri.
fenomena inilah yang kini bangsa indonesia tidak dimiliki. seorang pemimpin kita hanyalah memenuhi segala aspirasi yang datang dari kalangan sendiri, dan akhirnya rakyat yang akan menanggung akibatnya. akankah bangsa ini akan kian bertambah maju tatakala pemimnya tidak bisa bersikap objektif dalam kebijakannya.
setelah 67 tahun bangsa ini merdeka, banyak sekali bangsa ini mengukir sejarahnya sendiri. yang paling disayangkan adalah pendidikan sejarah dibangsa ini yang tidak secara objektif pada kenyataan yang ada, sehingga maintrem dari anak bangsa juga mendapatkan efek negatif dari pendidikan tersebut.pendidikan yang sekitranya akan menciptakan kader bangsa yang handsal dan mampu membawa perubahan bangsa ini kedepan lebih baik, belum pada porsinya hari ini. dalam tulisan ini saya mengatakan, bahwa pendidikan kita tak ubahnya seperti dunia bisnis. hal ini terbukti, bahwa lembaga pendidikan kian rame memesang panplet, sepanduk, dan iklan yang lain diawal tahun pendidikan. dari hal ini juga dapat disimpulkan bahwa mutu kuantitaslah yang menjadi prioritas bukan pada mutu kualitas. dengan sistem inilah bangsa kita kan menjadi bangsa yang maju????? jauh dari prediksi tentunya. dunia pendidikan sebenarnya mempunyai peran yang paling dominan juga dalam proses kaderisai bangsa, karena kita ketahui bersama bahwa pemuda hari ini yang akan menjadi pemimpin masa depan. tetapi pemimpin yang kaya apa yang di bentuk hari ini oleh lembaga lebaga yang membidanginya.
salah satu permasalahan mengapa dunia pendidikan ini belom berhasil dalam perjalannnya, saya mengatakan, bahwa alasanya adalah berlakunya selembar kertas yang kita sebut ijasah sebagai pokok dari apapun yang kaitan dengannya.seperti profesi, jabatan, pekerjaan,dan lain sebagainya. memang segala sesuatu itu ada nilai positif dan nilai negatifnya, tetapi dari sinilah bermunculan mafia mafia baru demi mendapatkan selembar kertas yang kita sebut sebagai ijazah.
berlanjuttttttttttt................

Monday 22 November 2010

INTEGRITAS YANG DIPERTANYAKAN

Munculnya berbagai polemic kejadian yang menimpa bangsa akhir-akhir ini sungguh sangat disayangkan oleh seluruh masyarakat idonesia. Kaburnya gayus tambunan terdakwa kasus korupsi dana pajak, kasus yang menimpa TKW di luar negeri bukan merupakan kasus yang luar biasa melainkan kasus kasus yang sering terjadi di Negara kita. Yang menjadi pertanyaan adalah apa sikap yang dilakukan oleh pemerintah dalam menaggapi hal ini?
Bangsa ini sebenarnya bangsa yang mempunyai potensi yang sangat bangus dalam rangka membangun bangsa ini untuk lebih baik, adanya kekayaaan alam yang melimpah, adanya ragam kebudayaan, seni tradisional itu merupakan tanda bukti bahwa bangsa ini memang merupakan gimpalan surge seperti yang dikatakan oleh seorang sastrawan mh ainun janib.
Terkait akhir akhir ini, bangnyak kejadian yang menimpa, dan sampai pada perkembangan bangsa ini adalah sebuah yang disayangkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya manipulasi, korupsi dan penentuan kebijakan oleh pemerintah kita, oleh pemegang kebijakan negera kita yang seakan semena semana tampan berpandangan okjektif merupakan factor terbesar mengapa bangsa ini semakin terpuruk. Berapa alokasi dana APBN, dan berapa dana tersebut yang mampu dialokasikan sesuai dengan job, dan kebutuhan yang sesuai. Hal ini hanya dijadikan sebuah kedok, sebuah kedok yang digunakan untuk sebuah kepentingan, baik kepentingan individu maupun kepentingan kelompok.
Hal yang lain yang kiranya patut mendapatkan sebuah kritikan adalah masih adanya ketergantungan bangsa ini kepada pihak asing. Dengan adanya sikap ini, bangsa ini akan terjebak pada suatu pilihan yang sulit yang kadang kemaslahatan rakyat itu diabaikan. Adanya penjualan saham saham bumn, adanya pilihan pengelolahan sumber daya alam yang sepenuhnya dilakukan oleh pihak asing, merupakan sebuah keputusan yang sebenarnya itu itu tidak berpihak pada aspek kerakyatan, hal ini terbukti pada kasus di irian jaya, dimana berapa ribu emas yang didapatkan setiap hari tetapi hasilnya hanya di nikmati oleh pihak asing.

Samsul arifin
Mahasiswa Semester 3 Fakultas Komunikasi dan Ilmu Social Politik
Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah Di Wonosobo
Jalan Raya Kalibeber, Km 03 Wonosobo, 56351